GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung sering kali disebabkan oleh kebiasaan yang mungkin tidak kita sadari. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 10% dari populasi Indonesia mengalami GERD, namun tidak semuanya mengetahui penyebab pastinya. Ketika seseorang merasakan mulas berulang atau sensasi terbakar di dada, hal ini sering dikaitkan dengan kebiasaan makan yang buruk, tetapi sebenarnya ada banyak penyebab GERD yang sering terabaikan dan turut memperburuk kondisi.

Salah satu penyebab GERD yang sering terabaikan adalah kebiasaan berbaring setelah makan. Posisi berbaring memudahkan asam lambung untuk naik ke esofagus, terutama jika kita makan dalam porsi besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur. Selain itu, kebiasaan minum kopi secara berlebihan atau merokok juga dapat memperburuk asam lambung. Bahkan stres dan kurang tidur pun bisa memperburuk kondisi ini. Ketika tubuh mengalami tekanan atau stres berlebih, produksi asam lambung cenderung meningkat, sehingga meningkatkan risiko terjadinya GERD.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Gastritis dan GERD

Data menunjukkan bahwa sekitar 20% penderita GERD mengalami gejala yang semakin parah karena kurang memperhatikan gaya hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau asam, serta kurangnya olahraga rutin yang bisa membantu menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih atau obesitas merupakan salah satu penyebab GERD, karena tekanan ekstra pada perut dapat menyebabkan asam lambung naik lebih mudah.

Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri dada, mulas, atau sesak napas setelah makan, mungkin sudah saatnya untuk memperhatikan penyebab GERD yang sering terabaikan ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis lebih lanjut. Segera hubungi Narahubung Klinik Asam Lambung untuk penanganan lebih lanjut dan konsultasi mendalam agar Anda dapat menjalani hidup bebas dari asam lambung yang mengganggu.