GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan ketidaknyamanan. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, GERD kini dialami sekitar 10% populasi dewasa di perkotaan. Penyebab GERD biasanya terkait dengan gaya hidup, seperti kebiasaan makan cepat dan konsumsi makanan yang tinggi lemak. Faktor-faktor ini menyebabkan otot sfingter esofagus melemah, sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan.

GERD tidak hanya disebabkan oleh makanan, tetapi juga oleh kondisi medis lain, seperti obesitas, stres, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Stres, misalnya, dapat memperburuk GERD dengan meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, tidur segera setelah makan juga meningkatkan risiko GERD. Data dari European Journal of Gastroenterology menyebutkan, sekitar 55% penderita GERD mengalami kekambuhan gejala karena faktor gaya hidup yang kurang sehat. Penyebab GERD ini perlu diperhatikan agar tidak berkembang menjadi komplikasi lebih serius, seperti peradangan esofagus.

Untuk mencegah GERD, perbaiki pola makan dengan menghindari makanan pemicu seperti gorengan, makanan pedas, dan kopi berlebihan. Pastikan untuk makan dalam porsi kecil dan hindari makan tiga jam sebelum tidur. Olahraga teratur juga dapat membantu mengurangi risiko GERD dengan menjaga berat badan ideal. Penelitian menunjukkan, orang yang aktif secara fisik memiliki risiko GERD lebih rendah hingga 30% dibandingkan yang tidak aktif.

Baca Juga: Penyebab GERD Yang Terabaikan

Penting untuk tidak menunda pengobatan jika Anda sering merasakan gejala GERD. Mencegah lebih baik daripada mengobati! Penyebab GERD yang dapat dikendalikan lewat gaya hidup sehat akan memberikan Anda kualitas hidup lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah pencegahan.

Segera hubungi narahubung Klinik Asam Lambung kami untuk konsultasi dan solusi GERD yang efektif. Dapatkan informasi lengkap dan jadikan hidup Anda bebas dari gangguan lambung!